Gesekan akan mempengaruhi dimensi dari komponen yang bergesekan, dengan kata lain komponen mobil bisa mengalami deformasi saat digunakan secara terus menerus. Oleh sebab itu, ada istilah tune-up pada kegiatan perbaikan mobil
Apa itu Tune Up Mobil dan Apa sih tujuannya?
Tune up berasal dari kata tune dan up, artinya menyeting kembali. Tune up adalah sebuah pekerjaan untuk menstandarisasi semua komponen dan sistem pada kendaraan seperti semula baik dengan cara penyetelan, atau pembersihan agar dapat mengembalikan kondisi mesin seperti sedia kala.
Tujuan tune up antara lain ;
- Mengembalikan performa mobil seperti baru
- Mencegah terjadinya berbagai kerusakan pada mobil
- Melakukan pengecekan beberapa komponen mobil apakah masih sehat atau harus diganti
Apa saja sih kegiatan Tune Up pada mobil itu?
1. Pengecekan dan pembersihan filter udara
Langkah awal adalah mengecek bagian filter udara, umumnya mekanik hanya akan membersihkan debu pada permukaan filter menggunakan angin bertekanan. Namun, jika kondisinya sudah sangat kotor, anda harus menggantinya karena filter yang sudah sangat kotor akan sulit dibersihkan. Kalaupun dibersihkan, maka dalam waktu dekat filter langsung kotor kembali.
2. Pengecekan karburator dan throtle body
Pada mobil dengan sistem non-injeksi (karburator) maka wajib dilakukan pengecekan dan pembersihan karburator. Biasanya akan dilakukan penyetelan RPM pada karburator, namun pada mesin yang sudah menggunakan sistem injeksi maka hanya ada pengecekan dan pembersihan throtle body.
3. Pengecekan celah busi dan pembersihan busi
Pengecekan celah busi dilakukan untuk menjaga agar api yang keluar pada busi tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.Ukur celah busi menggunakan feeler gauge dengan standard sekitar 0.8mm.
4. Pengecekan dan penyetelan celah katup
Pada mesin dengan sistem katup konvensional (biasanya pada mesin non injeksi) juga wajib dilakukan penyetelan celah katup agar posisi katup bisa standar. Celah normal katup itu sekitar 0,2 sampai 0,3 mm. kalau lebih maka bisa menyebabkan suara berisik dan tenaga ngempos, namun kalau terlalu kecil bisa menyebabkan bocor kompresi.
5. Pemeriksaan baterai
Pada saat pemeriksaan baterai ini hal yang perlu di periksa adalah kondisi kotak baterai apakah masih bagus atau tidak, kemudian periksa terminal positif dan negatif baterai dengan cara mengoyang-goyangkan kedua terminal itu dengan tangan (apakah terminal tersebut masih kencang atau mengalami kegoyangan, selanjutnya lubang ventilasi pada tutup baterai (cukup di terawang saja), selanjutnya periksa tegangan menggunakan avo meter (apakah hasilnya 12 volt pada mesin mati dan 14 volt pada mesin hidup).
6. Pemeriksaan kondisi ketenggangan v-belt
Baik mobil injeksi atau bukan, V belt wajib di cek dari kondisinya hingga ketegangannya. Kalau ternyata agak kendor maka mekanik akan melakukan penyetelan, penyetelan ini bisa menggunakan alat belt tension gauge, atau kalo saya pada saat magang dahulu cukup di tekan dengan tangan sekira sudah cukup kuat tidak usah di kencangkan lagi
7. Pemeriksaan berbagai fluida
Fluida yang dimaksud adalah oli mesin, oli transmisi, minyak rem, oli power steering dan oli gardan. Saat pengecekan bukan hanya mengecek apakah volume cukup atau tidak, tapi juga dicek kondisinya apakah oli masih sanggup melumasi atau perlu diganti.
Semogaa membantu